Pages

Wednesday, October 16, 2013

CATATAN PENELITIAN

11 Langkah untuk Melindungi Temuan Anda

Berikut ini adalah daftar tindakan bagi periset yang seharusnya membuat buku catatan laboratorium. Pada dasarnya, buku catatan harus memuat informasi yang cukup agar siapa pun – yang secara teknis tidak ahli – dapat mengetahui apa yang telah dikerjakan.
1        Catatan harus dibuat dalam buku laboratorium yang terjilid dan bernomor. Indeks di bagian depan buku yang menggambarkan garis besar judul-judul percobaan akan sangat berguna. Semua catatan ditulis dengan tinta permanen, lebih baik dalam satu warna. Perubahan atau penambahan dalam catatan harus diparaf dan diberi tanggal. Singkatan atau sandi harus didefinisikan dengan jelas.
2        Tanggal timbulnya gagasan serta kapan pekerjaan untuk mewujudkan gagasan dan tanggal selesainya percobaan harus dicatat. Informasi ini penting untuk menetapkan kapan sebuah gagasan muncul dan kapan gagasan diwujudkan.
3        Setiap pekerjaan harus dimulai dengan pernyataan “tujuan” dengan jelas. Pernyataan awal ini menggambarkan apa saja gagasan yang ada di benak penemu (inventor) sebelum pekerjaan dimulai.
4        Percobaan harus dicatat dalam buku secara kronologis pada halaman yang bernomor. Halaman kosong atau terlompat dapat menimbulkan kecurigaan. Halaman yang sengaja dikosongkan harus dinyatakan demikian.
5        Semua fakta penting harus dicatat, misalnya peralatan, kondisi, waktu, suhu, pH, bahan yang digunakan termasuk sumber dan mutunya, rendemen, dan data karakterisasi. Protokol (rencana kerja), rancangan percobaan, dan perhitungan harus dicatat.
6        Catatan percobaan yang memerlukan lebih dari satu halaman harus jelas merujuk ke halaman sebelum atau sesudahnya sehingga seluruh percobaan dapat diikuti. (Misalnya, ‘dilanjutkan ke hlm. 7,’ ‘lanjutan dari hlm. 15,’ atau ‘hlm. 2 dari 4.’)
7        Jika prosedur standar atau rutin yang diikuti, tuliskan acuan yang menjelaskan uraian lengkapnya. Misalnya, ‘Sekuens DNA ditentukan dengan metode Maxam dan Gilbert (1997) PNAS USA 74:560-564.      
8        Hasil analitis atau hasil uji lainnya harus diberi tanggal dan dilekatkan atau disalin ke dalam buku. Disarankan untuk memberi paraf dan tanggal yang sama, baik pada dokumen yang dilampirkan maupun yang dicatat (disalin) pada buku. Hasil percobaan yang rekamannya dapat mundur mutunya karena dimakan usia dapat diubah ke bentuk yang lebih permanen. Misalnya, lempeng kromatografi atau gel elektroforesis yang menggunakan pereaksi warna perlu difoto atau dipayar (scan) dan dilekatkan pada buku. Catatan secara elektronik menimbulkan masalah baru sehubungan dengan catatan laboratorium ini. Teknologi ini demikian baru sehingga baik US Patent and Trademark Office (PTO) maupun pengadilan belum menentukan aturan sehubungan dengan jenis catatan seperti ini. Pada saat ini, saran terbaik bagi periset adalah membuat salinan (hardcopy) dan melekatkannya pada buku sebagaimana dinyatakan di atas.
9        Sedapat-dapatnya catatan percobaan ini dievaluasi dan disimpulkan. Praktik seperti itu sangat baik untuk percobaan penentuan kondisi baru atau sintesis senyawa baru. Simpulan dan evaluasi ini sangat bermakna karena tanda keberhasilan merupakan unsur penting dalam sejarah penemuan.
10    Setiap halaman dari setiap percobaan dalam buku catatan harus diparaf dan diberi tanggal oleh penemu. Sebagai tambahan, sekurang-kurangnya seorang saksi (bukan penemu) harus memperkuat buku catatan dengan membaca, memberi paraf dan tanggal pada setiap halaman. Saksi ini harus memberi paraf dan tanggal segera setelah penemu membuat catatan.
11    Ada pengawas yang ditunjuk yang bertanggung jawab untuk memberi nomor urut dan memberi buku catatan baru, dan kemudian membuat katalog buku-buku catatan laboratorium yang ada.

Sumber: TE Garabedian. 1997. Laboratory record keeping: keeping a proper notebook is critical to establishing yourself as the inventor. Nature Biotechnology 15:799-800
-ssa-




No comments:

Post a Comment