Pages

Wednesday, October 16, 2013

SNI Emisi Gas Buang (Part 2)

No.
Nomor SNI
Judul
Ruang Lingkup
1.       
SNI 19-7117.1-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 1: Penentuan kecepatan alir
Standard ini digunakan untuk menentukan kecepatan alir  emisi gas buang sumber tidak bergerak.
Lingkup penerapan meliputi :
a)      Cara pengukuran tekanan dinamik dari aliran emisi gas buang sumber tidak bergerak.
b)     Cara pengukuran tekanan statik dari aliran emisi gas buang sumber tidak bergerak.
c)      Cara menentukan berat per satuan volum emisi gas buang sumber tidak bergerak.
d)     Cara menentukan kecepatan alir emisi gas buang sumber tidak bergerak.
2.
SNI 19-7117.2-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 2: Penentuan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji partikel
Standar ini digunakan untuk menentukan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji partikel dalam emisi gas sumber tidak bergerak.
3.
SNI 19-7117.3.1-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SOx) – Seksi 1: Cara uji dengan metoda turbidimetri menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan oksida-oksida sulfur dalam emisi gas buang   sumber tidak bergerak dengan menggunakan metoda turbidimetri.
Lingkup pengujian meliputi :
a)      Cara pengambilan contoh uji gas SOx,dengan menggunakan larutan penjerap.
b)     Cara perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap.
c)      Cara penentuan konsentrasi gas SOxdalam contoh uji emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan metoda turbidimetri menggunakan  spektrofotometer pada panjang gelombang 420 nm dengan konsentrasi 5 ppm sampai 300 ppm (14 mg/Nm3 sampai 860 mg/Nm3)
d)     Cara perhitungan konsentrasi SOxsebagai SO2
4.
SNI 19-7117.3.2-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SOx) – Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri
Standar ini digunakan untuk penentuan kadar oksida-oksida sulfur dalam emisi gas     buang sumber tidak bergerak menggunakan metoda netralisasi titrimetri.
Lingkup pengujian meliputi:
a)      Cara pengambilan contoh uji gas SOxdengan menggunakan larutan penjerap.
b)     Cara penentuan kadar gas SOdalam contoh uji emisi gas buang sumber tidak bergerak menggunakan metodenetralisasi secara titrimetri dengan konsentrasi 70 ppm sampai 2800 ppm (200 mg/Nm3 sampai 8000 mg/Nm3)
c)      Cara perhitungan kadar SOx sebagai SO2)
5.
SNI 19-7117.4-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri
Standar ini digunakan untuk menentukan kadar uap air dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan metoda gravimetri.
6.
SNI 19-7117.5-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 5: Cara uji oksida-oksida nitrogen   dengan metodaPhenol Disulphonic Acid(PDS) menggunakan spektrofotomAeter
Standar ini digunakan untuk cara uji oksida-oksida nitrogen dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak menggunakan metoda Phenol Disulphonic Acid  (PDS)
Lingkup penujian meliputi:
a.       cara pengambilan contoh uji gas oksida-oksida nitrogen (NOX) dengan larutan penjerap menggunakan labu vakum.
b.       Cara uji oksida – oksida nitrogen NO,(kecuali N20) dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 400 nm.
c.       Cara uji oksida – oksida nitrogen (NOX)   sebagai nitrogen dioksida (NO2) pada kisaran konsentrasi 10 ppm sampai 300 ppm (18 mg/Nm3 – 540 mg/Nm3) dengan jumlah volum contoh uji yang diambil sebanyak 800 mL sampai 1000 Ml.
7.
SNI 19-7117.6-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH3) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan amoniak dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan menggunakan metode indofenol.
Lingkup pengujian meliputi :
a)      Cara pengambilan contoh uji gas NH3dengan menggunakan larutan penjerap.
b)     Cara perhitungan volume contoh uji gas yang dijerap
c)      Cara penentuan gas NHdalam contoh uji emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan metode indofenol mengunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 640 nm.
8.
SNI 19-7117.7-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 7: Cara uji kadar Hidrogen Sulfida   (H2S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk menentukan H2S dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak mengunakan metode biru metillen.
Lingkup pengujian meliput
a) Cara pengambilan contoh uji gas H2S dengan mengunakan larutan penjerap
b) Cara penghitungan volum contoh uji gas yang diserap
c) Cara penentuan gas H2S dalam contoh
 uji emisi gas buang sumber tidak bergerak   mengunakan metode biru metilen dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 670 nm,dengan kisaran konsentrasi 5 ppm – 1000 ppm (7 mg/NM3- 1390  mg/NM3)
9.
SNI 19-7117.8-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida   (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar  ini digunakan untuk penentuan HCI dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan metode merkuri tiosianat mengunakan spektrofotometer
Lingkup pengujian meliputi :
a)      Cara pengambilan contoh uji HCI dengan menggunakan larutan penjerap
b)     Cara perhitungan volum uji gasyang dijerap
c)      Cara penentuan gas HCI dalam  contoh uji gas buang dengan metode merkuri tiosianat mengunakan spektrofotometer.pada panjang gelombang 460 nm dengan kisaran konsentrasi 2 pmm sampai 80 ppm (3mg/NM3-sampai  130 mg/NM)
10.
SNI 19-7117.9-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 9: Cara uji kadar hidrogen fluorida (HF) dengan metoda kompleks Lanthanum alizarin menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan HF dalam emisi gas buang sumber tidak bergerak mengunakan metode kompleks lanthanum alizarin.
Lingkup pengujian meliputi:
a)      Cara pengambilan contoh uji gas HF mengunakan larutan penjerap
b)     Cara perhitungan volum contoh uji gas yang dijerap.
c)      Cara penentuan gas HF dalam contoh uji emisi gas buang dengan mengunakan metode kompleks lanthanum alizarin dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 620 nm dengan kisaran konsentrasi 0,24 ppm sampai 1222,5 ppm (0,2 mg/Nm3 samapai 1000 mg/Nm3 )
11.
SNI 19-7117.10-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 10: Cara uji konsentrasi CO, CO2, dan O2 dengan peralatan analisis otomatik
Standar ini meliputi penentuan komposisi gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) dari emisi gas buang sumber tidak bergerak dengan peralatan analisis otomatik portabel
12.
SNI 19-7117.11-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 11: Cara uji opasitas menggunakan   skalaRingelmann untuk asap hitam
Standar ini merupakan cara praktis uji opasitas dari sumber tidak bergerak mengunakan skala Ringelmann untuk asap hitam
13.
SNI 19-7117.12-2005
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak – Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik
Standar  ini digunakan untuk menentukan kadar total partikel  dalam  emisi gas buang sumber tidak bergerak.
Lingkup pentuan meliputi:
a)        cara penetuan laju alir penghisapan
b)        cara pengambilan contoh uji total partikel
c)        cara penentuan kadar total partikel
14.
SNI 7117. 13:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 13: Penentuan lokasi dan titk-titik lintas untuk pengambilan contoh uji partikulat dan kecepatan linier
Standar ini digunakan untuk menentukan lokasi dan titik-titik lintas pengambilan contoh uji partikulat dan kecepatan linier dalam emisi (gas buang) sumber tidak bergerak.
Standar inihanya berlaku untuk cerobong berdiameter atau berdiameter ekivalen minimal 0,3 m.Adapun yang dimaksud dengan cerobong dalam standar ini adalah cerobong dan duct.
15.
SNI 7117. 14:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 14:  Penentuan kecepatan linier
Standard ini digunakan untuk menentukan kecepatan linier  gas buang dari sumber tidak bergerak yang memenuhi  aturan  penentuan lokasi  pengambilan contoh uji. Selanjutnya dengan kecepatan linier gas buang ini dapat dihitung kecepatan volumetrik gas buang.
Lingkup penerapan meliputi:
a)      Cara pengukuran tekanan dinamik dari aliran gas buang dari sumber tidak bergerak
b)     Cara pengukuran tekanan statik dari aliran gas buang dari sumber tidak bergerak
c)      Cara penentuan kecepatan linier gas buang dari sumber tidak bergerak
d)     Cara pengukuran kecepatan volumetrik gas buang dari sumber tidak bergerak.
16.
SNI 7117. 15:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 15:  Penentuan berat molekul kering
Standar  ini digunakan untuk menentukan konsentrasi CO2, O2 dan berat molekul gas buang hasil proses pembakaran dari sumber tidak bergerak. Standar ini juga bisa dipakai pada proses lain apabila konsentrasi selain CO2, OCO dan nitrogen tidak cukup signifikan mempengaruhi hasil pengukuran.
17.
SNI 7117. 16:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 16:  Penentuan kadar uap air secara gravimetri
Standard ini digunakan untuk menentukan kadar uap air dalam emisi (gas buang) dari   sumber tidak bergerak secara gravimetri
18.
SNI 7117. 17:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 17:  Penentuan kadar partikulat secara isokinetis
Standard ini digunakan untuk menentukan kadar partikulat dalam gas buang dari sumber tidak bergerak secara isokinetik.
Lingkup penentuan meliputi:
a)      Cara pengambilan contoh uji partikulat
b)     Cara penentuan kadar partikulat dalam gas buang.

19.
SNI 7117. 18:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 18:  Cara uji sulfur dioksida   (SO2) secara turbidimetri menggunakan spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuan sulfur dioksida ( SO2) dalam gas buang sumber tidak bergerak menggunakan metode turbidimetri dengan kadar 5 ppm sampai 300 ppm (14 mg/Nm3 sampai 860 mg/Nm3)
Lingkup pengujian meliputi :
1.1   Cara pengambilan contoh uji gas SO2dengan menggunakan larutan penjerap.
1.2   Cara perhitungan volume contoh uji gas yang diserap.
1.3   Cara penentuan kadar gas SO2dalam contoh uji gas buang
20.
SNI 7117. 19:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 19:  Cara uji Total Reduced Sulfur (TRS) secara turbidimetri dengan alat spektrofotometer
Standar ini digunakan untuk penentuanTotal Reduced Sulfur (TRS) yang diukur sebagai SO2 dalam gas buang sumber tidak bergerak menggunakan metode turbidimetri dengan kadar 5 ppm sampai 300 ppm (14 mg/Nm3 sampai 860 mg/Nm3)
Adapun metoda ini dapat digunakan apabila dalam aliran gas buang terkandung paling tidak 1% oksigen yang dibutuhkan untuk oksidasi sempurna TRS menjadi SO2.
Lingkup pengujian meliputi:
1.       Cara pengambilan (scrubbing) oksida-oksida sulfur dalam contoh uji;
2.       Konversi TRS menjadi sulfur dioksida menggunakan tungku oksidasi;
3.       Cara pengambilan contoh uji gas TRS sebagai SO2 dengan menggunakan larutan penjerap:
4.       Cara perhitungan volume contoh uji gas yang diserap:
5.       Cara penentuan kadar gas TRS sebagai SO2.
21.
SNI 7117. 20:2009
Emisi gas buang – Sumber tidak bergerak- Bagian 20:  Penentuan kadar logam
Standar ini digunakan untuk penentuan kadar logam dari emisi gas buang sumber tidak bergerak.
Lingkup pengujian meliputi:
1. Cara pengambilan contoh uji logam.
2. Cara penanganan contoh uji logam di lapangan.
3. Cara preparasi contoh uji logam di laboratorium.
4. Cara pelaksanaan pengujian menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
secara nyala dan hidrid, Spektrofotometer Serapan Atom menggunakan tungku karbon
(GFAAS), Inductively Coupled Argon Plasma Emission Spectroscopy (ICAP) dan
Spektrofotometer Serapan Atom dengan sistem uap dingin (CVAAS).
5. Cara perhitungan volume gas buang yang dihisap.
6. Cara penentuan kadar Hg dan non-Hg meliputi: Sb, As, Ba, Be, Cd, Cr, Co, Cu, Pb, Mn,
Ni, P, Se, Ag, Tl dan Zn.










No comments:

Post a Comment