Pages

Wednesday, October 16, 2013

OPEN YOUR I’S

11 Syarat untuk Mempersiapkan Diri Menjadi Ilmuwan

1        Intelligence (kecerdasan): menguasai dengan baik (sampai taraf tertentu) pengetahuan dalam bidangnya, mampu menggunakan pernalaran yang logis dalam upaya mengenali dan merumuskan pernyataan masalah dan menafsirkan data atau hasil analisis data. Oleh karena itu, dalam waktu senggangnya seorang peneliti perlu menajamkan daya nalar dan analisisnya dengan mempelajari filsafat ilmu dan metodologi.
2        Interest (minat): ada keingitahuan khusus dan mendalam akan bidang ilmu yang (akan) ditekuni untuk dikaji.
3        Imaginative (daya khayal): jadilah perenung dan pemikir yang asli (original), bukan penjiplak. Kemajuan ilmu tidak terjadi hanya dengan selalu meniru apa yang pernah dilakukan orang lain dengan menggunakan prosedur dan teknik yang tepat sama. Berusahalah menjadi perekacipta (inventor) atau penggagas (inovator) asli yang produktif.
4        Initiative (prakarsa): mulailah aktif dari sekarang! Jangan bersikap pasif menunggu perintah, petunjuk, dan bantuan, atau mencari-cari dalih dalam memulai sesuatu.
5        Informative (terbuka untuk informasi): rajin dan ulet dalam mencari dan mengumpulkan informasi dari berbagai temuan penelitian, pustaka, baik dari sumber setempat maupun dari sumber lain. Perluas komunikasi untuk memperoleh informasi. Bersikaplah terbuka dalam menerima informasi, dan memberi informasi (sepanjang tidak melanggar batas kerahasiaan yang harus dijaga).
6        Inventive (daya cipta): berpikir dan bertindaklah dengan kreatif. Jangan cepat putus asa atau berpangku tangan ketika berhadapan dengan keadaan dalam keterbatasan dan kendala, misalnya prosedur baku tidak dapat dilaksanakan seperti seharusnya dan bahan atau peralatan yang tepat tidak tersedia. Jika perlu, upayakan mencari pilihan atau menciptakan sendiri penggantinya.
7        Industrious (rajin): jangan segan menggunakan tangan (kerja fisik) atau pancaindera sendiri.
8        Intense observer (pengamat cermat): senangi dan hayati penelitian. Amatilah dengan cermat, teliti, dan mendalam. Waspadalah akan hal-hal yang tidak wajar. Catat, telaah, dan pertimbangkan semua itu dalam menyunting, mengkompilasi, menganalisis, dan menafsir data.
9        Integrity (kejujuran): jangan membohongi diri atau hati murani sendiri walaupun tidak seorang pun mengetahuinya. Diperlukan ketegaran pribadi untuk menegakkan “kebenaran ilmiah” ini karena dalam kenyataannya di masyarakat, hal ini tidak selalu mudah, aman, atau dianggap wajar. Misalnya, andaikata pun seorang peneliti tidak berbohong, tidak jarang peneliti jujur itu sendiri yang meragukan temuannya karena dia sendiri yang paling mengetahui adanya keterbatasan dan kendala sewaktu data dikumpulkan.
10    Infectious enthusiasm (semangat): bersemangat meluap-luap. Ceritakan karya Anda kepada orang lain dengan cara yang baik dan menarik, pada waktu (suasana) dan tempat serta kepada pendengar yang tepat. Jelaskan dengan lugas tujuan yang diharapkan dan hasil yang diperoleh sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
11    Indefatigable writer (penulis tak-kenal lelah): jadilah penulis yang tidak mudah putus asa, jauh dari sifat malas menulis. Publikasikan atau sebarluaskan hasil karya Anda agar masyarakat mengetahuinya dan kelak dapat memanfaatkannya. Hasil karya baru menjadi ilmu pengetahuan jika hasilnya dipublikasikan secara luas untuk dikaji dan diuji lebih lanjut.

Jika kesebelas “I” di atas dapat dipenuhi atau dijalankan dengan baik, niscaya dengan izin Allah, Anda akan mendapat incentive (ganjaran) dalam bentuk kemudahan memperoleh predikat peneliti dan penulis artikel ilmiah yang ideal.   

No comments:

Post a Comment